Minggu, 7 Oktober 2018 ialah hari yang ditunggu-tunggu bagi 170 calon penerima Krisma. Setelah mengikuti delapan kali pertemuan agar lebih siap diberi tanda kedewasaan iman dengan perantaraan roh kudus, mereka akan menerima Sakramen Krisma yang berarti memiliki tanggung jawab iman dan wajib menyebarluarskan dan membela iman sebagai saksi Kristus.
Walaupun persiapannya tergolong singkat, hanya dalam waktu dua bulan, panitia yang sebagian besar terdiri dari orang tua penerima sakramen krisma bekerja keras agar acara dan dana bisa berjalan sesuai jadwal. Menurut Ketua Acara, Robby Romero, meski waktu yang dimiliki sedikit dan sempat ragu apakah acara dapat berjalan lancar, namun nyatanya semua kekhawatiran dapat teratasi. “Hal ini tidak lepas dari dukungan aktif Romo yang nenatiasa memberi arahan, sehingga tim panitia percaya diri dalam menjalankan tugas ini,” ujarnya kembali.
Misa penerimaan Sakramen Krisma di Paroki Cilangkap dipimpin oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Jakarta, RD Samuel Pangestu. Para penerima Sakramen Krisma mendapatkan tambahan nama baru (diambil dari nama Santa dan Santo), yang diletakkan di belakang nama baptis mereka. Di Gereja Anak Domba sendiri, bagi para penerima sakramen krisma peremuan diberi nama Santa Filomena yang merupakan pelindung anak-anak Maria, OMK, para imam, para bayi dan juga orang miskin. Sementara untuk pria diberi tambahan nama Santo Yohanes Maria Vianney.
Sambil menutup wawancara Robby juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu jalannya acara ini “Saya mewakili panitia mengucapkan terima kasih untuk semua romo paroki, para dewan paroki harian, para seksi-seksi diantarnya seksi katekese, seksi liturgi dan seksi komsos. Tak lupa juga bapak dan ibu pengajar, sekretariat, karyawan gereja, pengelola budi murni,” tutupnya. (Shella)
Comments