top of page

Paguyuban Keluarga Terpanggil;Kasih yang Menguatkan Panggilan Hidup Biarawan-biarawati



Paroki Cilangkap memiliki keistimewaan tersendiri dikarenakan banyak tumbuhnya panggilan menjadi Biarawan-biarawati. Hingga saat ini, tercatat ada sembilan Pastor, empat Suster, empat Frater dan empat anak di Seminari Menengah yang merupakan putra/i Paroki Cilangkap.


Sudah menjadi tugas keluarga khususnya memberikan perhatian dan motivasi kepada anggota keluarga mereka yang telah dipilih menjadi abdi-Nya. Dukungan yang diberikan tentu akan menjadi kekuatan tersendiri bagi para biarawan-biarawati untuk tetap belajar, membina diri dan berkomunitas, dikarenakan perjuangan dalam menjalani panggilan bukanlah hal yang mudah untuk ditempuh. Inilah yang mendasari para keluarga-keluarga dari para biarawan/i di Paroki Cilangkap yang tegabung dalam Paguyuban Keluarga Terpanggil ini untuk bersama-sama mendukung dan mendoakan anak-anak yang terpanggil, dengan harapan supaya selalu semangat dalam mencari dan menjawab pada panggilan Tuhan.


“Awal terbentuknya Paguyuban Keluarga Terpanggil adalah atas ide dan gagasan Romo Rochadi yang mengharapkan agar kami para orang tua yang mempunyai putra/putri terpanggil menjadi seorang Pastor, Suster, Frater atau yang masih di seminari menengah untuk berkumpul dan bersatu memberikan dukungan dengan doa, sehingga menguatkan panggilan mereka. Ssetiap hari Sabtu pertama berkumpul di Kapel, berdoa Rosario, Misa bersama dan dilanjutkan dengan pertemuan / silaturahmi.” Ibu Soegeng menjelaskan.


Seperti kegiatan kunjungan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 April 2018 di Seminari menengah Stella Maris Bogor. Keluarga yang hadir berkumpul sekitar pukul 06.30 kemudian bersama-sama menuju Bogor dan perjalanan pagi itu cukup lancar. Setibanya di sana langsung disambut oleh salah seorang seminaris yang berasal dari Paroki Cilangkap yaitu Leonardus Bima Laiyanan. Setelah beristirahat sebentar kemudian kegiatan dilanjutkan dengan mengelilingi kompleks seminari yang di pandu oleh dua orang seminaris. Sementara itu, terlihat para seminaris lainnya sedang melakukan aktifitas masing-masing. Dimulai dengan melihat ruang olahraga, ruang belajar mengajar, kamar “bangsal” tidur, ruang makan dan kapel.


Selesai berkeliling dilanjutkan dengan perayaanristi bersama dengan seluruh seminaris. RD Jimmy Rampengan (Rektor) bersama RD T.A.M Rochadi Widagdo memimpin perayaan Ekaristi dengan penuh hikmat. Dalam homili Romo Rochadi menyampaikan bahwa pentingnya sebuah kepercayaan dan keyakinan. Yesus yang telah bangkit dari kematian telah hidup dan kembali bekerja di dalam hidup kita. Kepercayaan inilah yang perlu dibangun sebagai orang katolik sebagai wujud dari keimanan pada Yesus Kristus. Inilah dasar panggilan seorang seminaris untuk setia pada Yesus yang telah lebih dulu setia hingga wafat di kayu salib. Dengan melayani orang yang membutuhkan itu artinya telah melayani diri Yesus sendiri. Harapan Romo Rochadi supaya para seminaris mau percaya dan terus belajar menanggapi kasih Tuhan lewat panggilan menjadi seorang imam.


Setelah perayaan Ekaristi selesai dilanjutkan dengan acara ramah tamah di ruang makan. Dibuka dengan kata sambutan dari bapak Moses Matu Dosiwoda sebagai perwakilan orangtua keluarga yang terpanggil, juga selaku orangtua dari Romo Serafim Maria, CSE. Lalu berikutnya diisi dengan penayangan film yang berisikan seluruh kegiatan anak-anak seminaris. Tak ketinggalan ucapan terimakasih dari Romo Jimmy selaku rektor seminari menengah Stella Maris. Acara kebersamaan ini diakhiri dengan makan bersama yang menambah kegembiraan suasana pada siang hari itu. (Dimmas)

Comments


bottom of page