Ketegangan antara Rusia dan Ukraina terus meningkat seiring peringatan yang disampaikan para pemimpin Barat tentang semakin dekatnya invasi Rusia ke negara tetangganya itu. Rusia telah membantah kabar bahwa pihaknya berniat menyerang Ukraina, tetapi tetap menempatkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina, dan telah mengirim pasukan untuk latihan di Belarusia yang mengepung Ukraina dari tiga sisi. Para pejabat Amerika mengatakan peningkatan persenjataan Rusia telah mencapai titik di mana ia dapat melakukan serangan dalam waktu singkat.
Paus Fransiskus menyerukan agar umat Katolik berdoa untuk perdamaian di Ukraina. Dia juga mengimbau para politisi agar mengedepankan hati nurani untuk menuju jalan perdamaian. Dalam Misa Minggu (13 Februari 2022), Paus mengatakan, “Kabar dari Ukraina sangat mengkhawatirkan. Saya mempercayakan setiap upaya perdamaian pada campur tangan Bunda Maria dan hati nurani para pemimpin politik,” tambahnya, sambil menyerukan kepada semua orang untuk berdoa dalam keheningan.
"Mari kita berdoa dalam diam," lanjutnya.
"Saya meminta Anda semua berdoa untuk perdamaian di Ukraina. Mari kita meminta Tuhan untuk memberikan negara itu tumbuh dalam semangat persaudaraan dan perpecahan akan terselesaikan," ucap Fransiskus dalam kicauannya di Twitter pada Januari lalu.
"Semoga doa-doa kita semua yang didengar Tuhan hari ini mengetuk hati dan pikiran para pemimpin dunia," ucap Paus Fransiskus. (Stella- disadur dari berbagai sumber)
Comments