top of page

Pemberkatan Gereja Anak Domba, Paroki Cilangkap


Uskup Agung Jakarta Monsinyur Ignatius Suharyo akan memberkati Gereja Anak Domba, Paroki Santo Yohanes Maria Vianney Cilangkap, pada 30 Juli 2017. Pemberkatan ini menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan 19 tahun Paroki Cilangkap, serta 210 tahun Keuskupan Agung Jakarta.

Gereja Anak Domba berada di Jalan Bambu Wulung No 60, Bambu Apus, Jakarta Timur. Gereja berarsitektur barok dengan beragam ornamen indah yang sarat makna ini memiliki luas bangunan 1.760 meter persegi, berdiri di atas tanah seluas lebih kurang satu hektar.

Bangunan utama Gereja Anak Domba memiliki kapasitas tempat duduk bagi 850 orang. Di samping bangunan utama terdapat aula dengan kapasitas tempat duduk bagi 300 orang. Di bagian basement ada hall yang dikelilingi ruangan-ruangan untuk kegiatan umat dan sekretariat. Di basement juga ada kapel berbentuk Kapal St Petrus, biasa digunakan untuk adorasi dan misa pagi harian.

Pastor Kepala Paroki Cilangkap RD Thomas Aquinas Murdjanto Rochadi Widagdo menyatakan, seluruh umat di Cilangkap bersyukur karena Tuhan telah menganugerahi gereja yang bagus. Secara khusus, seluruh umat juga bersyukur karena dengan pemberkatan oleh Bapa Uskup tersebut, Gereja Anak Domba telah dikuduskan.


“Pemberkatan ini bermakna pengudusan. Tempat ini menjadi rumah Tuhan yang kudus,” kata Romo Rochadi, Senin (17/7), di Jakarta. Pembangunan Gereja Anak Domba, menurut Romo Rochadi, tidak lepas dari pembangunan umat. Gedung gereja ini merupakan buah dari persatuan umat. “Umat bersatu bekerja sama untuk satu tujuan, sehingga gereja ini menjadi rumah bagi umat se-paroki maupun umat se-keuskupan,” katanya.

Romo Rochadi berharap, keberadaan Gereja Anak Domba tidak hanya menghadirkan berkat bagi umat Katolik di Cilangkap, tetapi juga menjadi berkat bagi masyarakat di sekitarnya.

Ketua Panitia Pembangunan Gereja (PPG) Mc Putut Ananto mengatakan, gedung Gereja Anak Domba mulai dibangun pada tanggal 12 Desember 2012. Pembangunan gedung gereja ini menelan dana Rp 64 miliar.


Pendanaan sejumlah itu, sekitar 15 persennya berasal dari penggalangan umat di Paroki Cilangkap, selebihnya diperoleh dari donatur dan umat dari paroki-paroki yang ada di Keuskupan Agung Jakarta. “Keberadaan gereja ini sungguh sangat disyukuri. Saya berharap, seperti yang pernah disampaikan romo terdahulu, mendiang Romo Ferdinandus Kuswardianto, bangunan gereja ini bisa bertahan lebih dari 50 tahun ke depan dan setelah itu bisa dilakukan inovasi,” kata Putut.


Vianney Muda

Pemberkatan Gereja Anak Domba yang akan berlangsung pada Minggu terakhir bulan Juli itu mengambil tema: “Gereja untuk Vianney Muda”. Ketua Panitia Pemberkatan Gereja Anak Domba, Sebastianus Soemarsono, mengatakan, tema ini sesuai dengan visi misi para Romo dan pendahulu agar Gereja Cilangkap dapat terus berkembang secara berkelanjutan.


“Harapannya, anak-anak muda di Gereja bisa mengisi dan meneruskan apa yang sudah dimulai oleh para pendahulu, serta bisa berkomunikasi baik dengan lingkungan sekitar gereja dan dunia luar agar kita juga dapat ikut serta menjaga keutuhan NKRI,” kata Soemarsono.

Acara misa pemberkatan gereja yang dimulai pukul 8.00 ini dikemas dengan konsep “Pesta bagi Umat”. Acara diawali dengan tarian penyambutan bagi Bapa Uskup, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti. Selanjutnya Bapa Uskup memimpin perayaan ekaristi, yang dimeriahkan dengan segenap potensi seni dan budaya di Paroki Cilangkap.


Di akhir misa ada pemberian penghargaan kepada mereka yang berjasa dalam pembangunan gereja, serta pemberkatan Pendopo dan Sumur Maria yang terletak di belakang gereja. Pendopo dan Sumur Maria ini bakal menjadi tempat doa dan peziarahan.

Sebagai wujud syukur atas perjalanan panjang pembangunan gereja, setelah misa ada pesta umat, di mana seluruh umat dapat menikmati hidangan yang tersedia dan bersantap bersama. (Benny)

Comments


bottom of page