top of page

Peziarahan: Sarana Pertobatan untuk semakin Berbelarasa


Pada Tahun Yubileum ini, Kardinal Suharyo menghimbau umat KAJ untuk berziarah ke 9 Porta Sancta di 9 dekenat KAJ. Ziarah minimal 9 gereja ini akan mendatangkan rahmat indulgensi. Indulgensi adalah penghapusan hukuman-hukuman sementara (ketika di Api Penyucian nanti) akibat dosa-dosa kita yang sudah diampuni melalui Sakramen Rekonsiliasi.


Ada godaan bahwa indulgensi diperoleh melalui “transaksi”: jika saya berhasil ziarah, maka saya memperoleh indulgensi. Sebenarnya apa yang perlu kita hayati dalam peziarahan kali ini?


Peziarahan: Sarana Menjumpai Pengalaman Rohani yang Baru

Dalam dokumen/bulla Spes Non Confundit, Paus Fransiskus menyampaikan bahwa perjalanan berziarah ke tempat-tempat suci maupun gereja akan mempertemukan kita dengan keindahan dan kekhasan tempat-tempat itu. Ketika Anda telah persiapkan diri untuk berziarah, nikmatilah dan hayatilah perjalanan rohani itu. Walaupun ada kemacetan dan pengendara yang rese, ingatlah bahwa perjalanan ini menuntun Anda ke tempat suci untuk berdoa. Janganlah amarah dan dengki menguasai kita.


Ketika Anda tiba dekat porta sancta, sadari bahwa itu adalah pintu suci. Lewati pintu tersebut dengan hening dan berdoalah pada tempat yang disediakan. Ziarah porta sancta tidak hanya sekadar wisata tempat rohani, tetapi harus juga mendorong kita pada “perjalanan untuk bertobat”.


Peziarahan: Batu Loncatan untuk Pertobatan

Pengalaman rohani baru dari ziarah menjadi batu loncatan perubahan hidup beriman kita. Paus Fransiskus juga menyatakan agar peziarahan tidak hanya perjalanan fisik saja, tetapi ada “perjalanan batiniah” untuk bertobat. Dengan begitu, ziarah jangan sampai cuma jadi seremoni dengan kelompok pelayanan kita saja. Ziarah harus menjadi langkah awal untuk menyegarkan hidup beriman kita yang terkesan mandeg dan “begitu-begitu saja.”


Batu loncatan untuk pertobatan hidup kita adalah dengan penerimaan Sakramen Rekonsiliasi. Bapa Kardinal mengajak umat KAJ untuk menerima sakramen itu pada tahun ini. Alangkah baiknya kita mengakukan dosa tidak hanya menjelang Natal dan Paskah.


Pertobatan Menumbuhkan Belarasa

Peziarahan porta sancta lintas dekenat bisa menunjukkan kenyataan sosial yang berbeda dari keseharian kita. Anda akan melihat pemukiman miskin, aneka jenis pasar, hingga perumahan mewah. Itu semua menunjukkan bahwa ketimpangan sosial ada di mana-mana.


Di hadapan fenomena itu, suara Allah bergema pada hati kita untuk bertindak. Seturut tema Ardas KAJ tahun ini, pertobatan kita harusnya mendorong perhatian lebih pada saudara/i kita yang lemah dan miskin. Melalui aneka gerakan di paroki, kita diajak untuk melakukan analisis sosial dan mengenal kemiskinan struktural.


Akhir kata, kita akan memperoleh rahmat indulgensi sebagai “efek samping” kesungguhan peziarahan dan pertobatan kita. Tobat kita membuahkan perhatian lebih pada saudara/i kita yang lemah dan miskin.



FR. L. BIMA SAKTI LAIYANAN

Comentarios


Managed by

logo_komsos_copy.png
bottom of page