
Porta Sancta yang bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti Pintu Suci, pada awalnya adalah pintu masuk yang terletak di dalam gereja Basilika utama kepausan di Roma. Di luar tahun Yubileum, Porta Sancta ditutup dengan motar dan semen dari dalam sehingga tidak dapat dibuka. Porta Sancta hanya dibuka selama tahun Yubileum yang ditentukan oleh Paus. Tradisi pembukaan Pintu Suci yang sudah dimulai sejak abad ke-15 ini melambangkan pembukaan pintu rahmat dan pengampunan, mengajak umat untuk melakukan ziarah dan memperbarui iman mereka. Peziarah yang melewati Pintu Suci dengan sikap tobat dan ketulusan batin dapat memperoleh indulgensi penuh, yaitu penghapusan hukuman temporal akibat dosa.
Pada bulan Oktober 2015, Paus Fransiskus memperluas tradisi Porta Sancta ini dengan meminta setiap Keuskupan Katolik Roma di seluruh dunia menunjuk satu atau lebih Pintu Suci lokal selama tahun Yubileum, sehingga umat Katolik dapat memperoleh indulgensi penuh tanpa harus pergi ke Roma.
Menanggapi ajakan Paus Fransiskus, ada 4 Januari 2025, Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, memimpin Misa Pembukaan Tahun Yubileum yang menandai dimulainya perayaan Tahun Yubileum 2025 di KAJ. Pada perayaan tahun Yubileum 2025 ini seluruh paroki di bawah naungan KAJ turut membuka Pintu Suci.
Peziarahan umat Katolik melewati Pintu Suci selama Tahun Yubileum bukan sekadar tindakan fisik, tetapi memiliki makna spiritual yang mendalam. Ini adalah simbol perjalanan rohani menuju pertobatan, pembaruan iman, dan komitmen untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Umat juga diajak untuk bisa merasakan belas kasih Tuhan yang berbela rasa dengan ciptaannya dengan menghapus semua kesalahan dan dosa mereka yang menyesalinya dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
INIGO AYOM
Comments