Ratusan umat Muslim di Prancis hadir bersama 2.000 umat Katolik dalam Misa yang diadakan di Katedral Notre Dame di Paris, sebagai tanda solidaritas dan duka setelah Romo Jacques Hamel tewas di gerejanya di Saint-Etienne-du-Rouvray dekat Rouen oleh jihadis ISIS pekan lalu.
“Atas nama seluruh warga Kristen saya mengucapkan terima ka sih,” demikian dikatakan Uskup Agung Rouen, Dominique Lebrun. “Dengan cara ini Anda menyatakan bahwa Anda menolak pembunuhan dan kekerasan atas nama Tuhan.” Demikian ditambahkannya.
Rasa solidaritas juga sangat terasa di Gereja Saint-Etienne-du-Rouvray yang pada Sabtu malam ada sekitar 50 Muslim yang ikut bergabung dalam Misa bermma 350 umat Katolik dan di Gereja Saint-Pierre-de-l’Ariane di daerah Nice yang mayoritasnya imigra. “Bagi saya, sangatlah penting untuk berada di sini hari ini,” kata Mohammed Karabila, pemimpin masjid di Saint-Etienne-du-Rouvray, yang datang dalam misa di Rouen. “Solidaritas ini harus ditunjukkan secara fisik, karena sampai saat ini masyarakat Muslim banyak melakukan hal yang tidak terlihat. “Hari ini kita ingin menunjukkan secara fisik, dengan mencium keluarga Jacques Hamel, dengan mencium Yang Mulia (Uskup Agung) Lebrun di depan semua orang, sehingga mereka tahu bahwa dua komunitas (Islam dan Kristen/Katolik) ini bersatu.”
Paus : “Islam tidak sama dengan Terorisme”
Sementara itu Paus Fransiskus mengatakan, Islam tidak bisa disamakan dengan terorisme. Itu dinyatakannya sebagai penjelasan mengapa ia tidak mau menyebut nama Islam ketika mengutuk pembunuhan brutal yang terjadi terhadap Jacques Hamel.
Ia mengemukakan bahwa pembunuhan dan kekerasan juga dilakukan orang beragama lain. Ia mengungkap, sering membacanya di surat kabar Italia. Antara lain pembunuhan yang dilakukan pria terhadap pacarnya, atau terhadap ibu mertua dan sebagainya. “Dan mereka semua beragama Katolik!” demikian ucap Sri Paus.
Di gereja Katolik Saint Leger di kota Lens, Perancis sektiar 30 warga Muslim menghadiri misa dengan mengenakan T-shirt bertulisan, “terorisme tidak punya agama atau identitas.
Pastur Hubert Renard mengatakan kepada semua warga yang hadir, “Kita tidak sendirian. Saudara-saudara muslim kita juga hadir di sini.” Banyak orang tersentuh dan menitikkan air mata ketika saling mengucapkan salam damai, yang jadi bagian liturgi di banyak gereja Kristen.
Sumber :
www.dw.com
Comments