top of page

Suka Makanan Pedas... Sehatkah...??

Diperbarui: 22 Sep


Siapa tak suka makanan pedas ? Makanan pedas memang banyak digandrungi oleh banyak orang. Bahkan dewasa ini, inovasi dan kreasi menu makanan pedas semakin banyak disuguhkan oleh para penjual makanan, baik dari jenis makanannya hingga tingkat kepedasannya. Sebutlah oseng mercon, rica-rica, seblak, aneka sambal, balado, rendang, colo-colo dan masih banyak lagi makanan pedas khas indonesia menggugah selera.

Pada dasarnya, pedas bukanlah rasa. Pedas adalah sensasi yang muncul akibat zat kimia bernama capsaicin. Capsaicin mempunyai potensi tinggi dalam bidang farmasi sebagai anti kanker, anti radang sendi dan anti nyeri disamping memiliki nilai komersil dalam industri makanan.  Bila dikonsumsi dalam batas normal, sensasi pedas bisa mendatangkan manfaat untuk tubuh.  Pedas bermanfaat sebagai antikoagulan yang membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung, stroke dan hipertensi.  Namun, bila makanan pedas dikonsumsi berlebihan, baik itu terlalu sering ataupun tingkat kepedasan yang terlalu tinggi, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan pedas berlebihan, yaitu:

 

1. Mulas

Setelah mengonsumsi makanan pedas berlebihan, tidak sedikit orang yang merasa mulas di perutnya. Hal ini disebabkan makanan pedas mampu mempercepat pergerakan di usus sehingga mempermudah timbulnya diare. Efek iritasi dapat langsung dirasakan jika makanan pedas sudah sampai di usus besar. Tubuh akan mengirim air lebih banyak ke usus agar feses dapat lebih mudah keluar dari usus besar.

 

2. Nyeri di perut

 Nyeri atau rasa panas di perut dapat dipicu makanan pedas, karena peningkatan produksi asam lambung terutama bagi penderita maag/radang lambung. Ketika seseorang mengkonsumsi makanan pedas terlalu banyak, mengakibatkan dinding lambung teriritasi hingga memicu asam lambung naik lebih cepat.

 

3. Refluks asam

Refluks asam adalah adanya aliran balik dari asam lambung ke kerongkongan. Refluks asam mengakibatkan seseorang yang mengalaminya merasa panas seperti terbakar di saluran kerongkongan.  Bahkan bisa terjadi refluks sampai ke tenggorokan sehingga mengakibatkan radang tenggorokan. Tidak jarang sensasi panas terbakar diduga sebagian orang sebagai “gejala serangan jantung” yang membuat makin cemas dan gelisah, sehingga asam lambung makin banyak diproduksi.

 

4. Peradangan lambung / maag

Permukaan lambung dapat menjadi lebih rentan terluka atau rapuh bila terlalu sering mengonsumsi makanan pedas. Jadi, terlalu sering mengonsumsi makanan pedas dapat memicu terjadinya maag akut atau gastritis karena adanya peradangan pada lapisan lambung.

 

5. Insomnia

 Anda susah tidur...??  Siapa sangka bahwa mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan insomnia. Makanan pedas bila dikonsumsi di malam hari apalagi menjelang tidur dapat mengakibatkan perut terasa kembung, begah bahkan nyeri atau mulas, yang mana kondisi tersebut dapat memberikan rasa yang tidak nyaman lalu sulit untuk tidur.

 

Mengkonsumsi makanan pedas selagi masih dalam jumlah dan batas yang normal dapat memberikan manfaat untuk tubuh. Rasa pedas yang ditimbulkan juga akan memerintahkan otak untuk melepas hormone endorphine yang dapat menimbulkan rasa nyaman dan gembira.  Perasaan nyaman inilah yang membuat penggemar makanan pedas menjadi ketagihan.  Akan tetapi, bila makanan pedas dikonsumsi secara berlebihan dapat memberikan dampak yang buruk untuk tubuh. Maka, kenali sejauh mana batas toleransi tingkat kepedasan yang mampu dikonsumsi agar tetap aman. 

 

“ Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” ( 1 Korintus 10 : 31 )



DR. H. BUDI SANTOSA, MM

Comentários


bottom of page