“SOLIDARITAS PANGAN, DI TENGAH PERUBAHAN IKLIM, WUJUD NYATA KERAHIMAN ALLAH”
Disampaikan sebagai pengganti Khotbah Misa Sabtu/Minggu, 24 /25 September 2016
Selain mempringati bulan Rosario, pada Bulan Oktober ini kita juga memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2016. Lewat Surat Gembala yang disampaikan oleh Bapak Uskup Ignatius Suharyo kali ini, kita mau diajak untuk membangun kesadaran dan melakukan gerakan solidaritas pangan untuk sesama kita yang membutuhkan, begitu juga dengan kepedulian kita untuk hidup seimbang terhadap bumi dan isinya, sebagai wujud Kerahiman Allah.
Gereja Katolik ikut memperingati Hari Pangan Sedunia sebagai wujud keterlibatan Gereja di tengah keprihatinan dunia ini. Dalam Ensiklik Laudato Si, pada tahun 2013, Bapa Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinannya kepada bumi dan alam sekitar kita yang semakin rusak sehingga tidak mencukupi kebutuhan pangan dunia.
“Keterlibatan kita dalam menjada lingkungan adalah sebuah keharusan iman, bukan sekedar pilihan” – Paus Fransiskus
Iklim dan musim yang tidak teratur saat ini merupakan dampak dari rusaknya bumi kita, yang dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Bapa Uskup menghimbau Gereja, yang adalah kita sendiri untuk menjaga bumi kita bersama, karena dengan menjaganya, bumi akan menjamin pangan kita.
Sambil mengenang peristiwa-peristiwa di Rosario ,bersama Bunda Maria, kita diajak untuk memohon agar belarasa kita terhadap sesama ditumbuhkan, agar sikap bersahabat dengan bumi dikuatkan, agar hati kita terus terusik untuk menjaga dan merawat lingkungan sekitar, karena lingkungan ini hanyalah pinjaman yang diterima setiap generasi dan harus diteruskan kepada generasi seterusnya.
“Melalui gerakan hari pangan sedunia, kita diutus untuk berbagi kebaikan kepada sesama umat dan masyarakat.” – Mgr.Suharyo
Tuhan Memberkati. (Sefin)
留言