
SEDIKIT TENTANG PERAYAAN TAHUN YUBILEUM
Gereja Katolik memiliki tradisi sejak tahun 1300 sejak masa Paul Bonifasius VIII untuk merayakan tahun « Yubileum » setiap atau dua puluh lima atau lima puluh tahun. Hanya pada tahun 2015 (08 Desember 2015—20 November 2016), Gereja Katolik merayakan tahun yubileum luar biasa oleh Paus Fransiskus sebagai Tahun Kerahiman Luar Biasa. Tradisi ini sesungguhnya dari bangsa Yahudi dalam perayaan tahun belas kasih Tuhan bagi pembebasan para tahanan dan semua orang yang memiliki hutang (Kitab Imamat 25 ; yōbēl יוֹבֵל—kata kerja(pekik) atau kata benda(sukacita/terompet/tanduk kambing jantan yang dipakai untuk pewartaan). Sampai sekarang dan tahun ini pun, kita merayakan kembali Tahun Kerahiman yang dimulai sejak perayaan Malam Natal 24 Desember 2024 sepanjang tahun sampai pada perayaan Epifani 6 Januari 2026.
BANYAK JALAN DALAM PERAYAAN TAHUN YUBILEUM
Sejak diproklamirkan Bapa Paus Fransiskus dengan dibukanya Pintu Suci di Basilika Santo Petrus, sesuai dengan arahan dan pedoman yang dianjurkan, Gereja Katolik seluruh dunia melalui para gembalanya mempromosikan dan mengundang semua umat beriman katolik untuk berpartisipasi mencari dan menimba kerahiman Allah dengan pelbagai kegiatan rohani ; (1) sangat indah melihat banyak publikasi dari para umat beriman yang dengan semangat dan tulus melaksanakan ziarah ke gereja-gereja untuk merayakan sakramen dan doa (2) juga perayaan ritus pintu suci di setiap paroki-paroki agar semua umat dapat merasakan kesatuan dengan Gereja di Roma dan di seluruh dunia dalam perayaan ini. Akan tetapi, kita-diajak untuk mencari dan menimba Kerahiman Allah dengan masuk pintu suci itu ke dalam komunitas umat beriman untuk memperbaharui hubungan kita dengan Tuhan dan sesama : dengan mengikuti ekaristi semakin rutin, merayakan sakramen tobat dan hidup doa yang lebih dalam dan tulus.
« … sangat indah melihat banyak publikasi dari para umat beriman yang dengan semangat dan tulus melaksanakan ziarah ke gereja-gereja untuk merayakan sakramen dan doa… »
BERAPA YANG KELUAR « PINTU SUCI » WARTAKAN PERAYAAN TAHUN YUBILEUM ?
Mencari dan mendalami tahun Kerahiman Allah dengan lebih dalam dan tulus merayakan sakramen ekaristi dan tobat serta ziarah iman adalah modal utama dalam memaknai Tahun Yubileum 2025 ini. Itulah gerakan kita yang masuk melalui PINTU SUCI, yaitu Yesus Kristus Sang Sabda Hidup dan Damai, Putera Allah (Yohanes 10 :9) yang memberikan diriNya sebagai kurban pendamaian dan penguatan bagi kita semua murid-muridnya. Pertanyaannya sekarang adalah, dari semua yang mempublikasikan ziarah, masuk melalui pintu suci di setiap gereja-gereja katolik di pelbagai keuskupan dan merayakan sakramen-sakramen, ada berapa yang keluar dari PINTU SUCI yang sama dengan SEMANGAT yang KUAT dan TULUS untuk mewartakan damai dan kasih Tuhan kepada sesamanya ?
Apakah kita mau berdamai dengan mereka yang melukai kita dan bekerja sama dengan mereka yang menyakiti kita dan menolong semua orang ? Apakah kita keluar dari Pintu Suci dengan niat untuk meninggalkan kebiasaan lama yang buruk untuk lebih hidup dalam Sabda Yesus yang jujur, damai, tulus dan ikhlas ? Apakah kita keluar melewati PINTU SUCI perayaan Tahun Yubileum ini dengan keyakinan iman dan keteguhan harapan dalam nama Allah yang Mahakuasa meninggalkan segala sembah berhala uang-kuasa-atau hal gelap lainnya ? Demikianlah, perayaan tahun Yubileum ini adalah undangan menimba Kerahiman Allah dan mewartakannya sebagai anak-anak-Nya yang terkasih dalam nama Tuhan Kita Yesus Kristus sang Jalan, Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14 :6).
STEVANUS PARDAMEAN MOK, CICM
Comments